ini naskah drama singkat , 1 scene yang gua buat,,
kata guru gua sih naskah dan penampilan dari kelompok gua yg paling bagus,, keke ~~
1.
Dwi Inas Sari :
Gadis Muda yang sedang kebingungan
2.
Mardhatilah H.S :
Malaikat
3.
Ririn Eka S :
Setan
Naskah :
(seorang gadis muda sedang memasuki ruang tunggu sebuah
rumah sakit, dengan perlahan-lahan dia duduk di kursi paling sudut rumah
tunggu)
Dwi : “huft.. bagaimana ini? Aku
harus membayar biaya operasi Ibu, sedangkan ayah pergi entah kemana, dan aku
tidak memiliki uang sepeser pun”
(gadis itu pun terus berfikir....berfikir... dan berfikir,
tiba-tiba seseorang ibu-ibu muda memasuki ruang runggu dan duduk disamping gadis
tersebut)
Dwi :
(memperhatikan ibu tersebut terutama tas yang dipakai ibu muda yang cantik itu)
Ibu-ibu : (menoleh dan
membalasan tatapan gadis itu dengan muka sombong) “kamu,
kamu bisa membantu saya tidak?”
Dwi :
(kaget) “hah? Oh,,iya, apa yang bisa kubantu?” (berdiri)
Ibu-ibu :
(mengangkat tas) “tolong jaga tas saya, saya ingin ke kamar mandi sebentar.”
Dwi :
(mengambil tas) “oh iya”
Ibu itu pun pergi, gadis itu pun menaruh tas tersebut di
kursi, setelah itu dia
terus tas tersebut dan munculah fikiran
buruk.
Tiba-tiba dua makhlus halus datang yaitu seorang malaiakat
dan satu lagi seorang setan.
Setan :
“wah mangsa baru nih, pokonya kali ini gua harus menang!, setelah itu lo harus
nraktir gua , kwkw ”
Malaikat :
“jangan terlalu percaya diri kau setan, aku yakin dia seorang gadis yang baik,
dan
justru kaulah yang akan menraktirku ”
Setan :
“ haha, jangan bikin gua tertawa, kita lihat saja” (menghampiri gadis muda
tersebut) “curilah ..!! uangnya sangat bayak, dengan uang tersebut kau
bisa
membiayai operasi Ibu mu!”
Dwi :
“ (mengangguk-angguk) “benar dengan uang itu ibu bisa sembuh dan tidak akan
meninggalkanku” (mendekati tas)
Setan :”
lo lihat malaikat? Dia sangat mudah dipengaruhi, gadis baik apanya”
Malaikat :“Jangan senang dahulu , kali ini giliran saya” (mendekati gadis muda itu juga)
“jangan! Apa kau ingin Ibumu
sembuh dengan uang haram yang tidak diridhai
tuhan seperti itu, bukankah ibumu
selalu mengajari mu untuk jujur”
Dwi :
“ tidak-tidak, bagaimana mungkin aku memakai uang haram itu untuk ibu,
bagaiman kalau dia tau” (menjauhi tas dan
duduk di kursi disamping tas
tersebut)
Tiba-tiba seorang perawat datang dan menghampiri gadis muda
tersebut.
Perawat :”
apa benar mbak adalah mbak dwi anak dari ibu ginah yang dirawat di ruang 303 ?”
Dwi :”
iya suster, benar”
Perawat :”
baik saudari Dwi, waktu operasi tinggal 1 jam lagi, apa kau akan melunasi biaya
operasi nya atau tidak?”
Dwi :
“ oh iya, sebentar lagi suster, saya akan ke kasir nanti”
Perawat :
“baik, saya akan menunggu disana”
Perawat itu pergi, gadis itu pun duduk kembali dengan lesu,
dia kembali memperhatikan tas itu dan mulai menangis.
Dwi :
“ ibu, apa yang harus aku lakukan, aku mengambilnya atau tidak? Hiks “
Setan :
“ ibu mu tak akan tau darimana uang tersebut, bukankah kau ingin berkumpul lagi
dengan ibu mu , cepat ambil keburu
pemiliknya kembali!”
Malaikat :
“ tidak Dwi, walaupun Ibu mu tidak tau, tapi Tuhan tau, suatu saat ibu mu juga
akan tau, apa kau ingin jadi anak yang buruk
untuk ibu mu nanti”
Setan :
“ sudahlah, lo diem aja malaikat, anak ini pasti lebih memilih pendapat gua,
dan
sesuai perjanjian lo traktir gua, “ (memandang sinis
ke malaikat)
Malaikat :
“ hah? Enak saja, lebih baik kau yang diam dan berhenti membisikkan hal yang
buruk kepada gadis itu, tak ada gunanya kau
tau?” (membalasa tatapan setan)
Setan dan malaikat pun berkelahi.
Tiba-tiba dwi mendekati tas tersebut kembali dengan
hati-hati , dan ingin mengambilnya.
Setan :
“sip, bagus hari ini memang hari keberuntungan gua, terus manusia, ambil
uangnya yang banyak.”
Malaikat :
(memandang kearah setan) “sialan”
Gadis itu pun membuka perlahan-lahan sambil memperhatikan
kanan-kiri.
Dwi “
maaf tuhan, maaf ibu, maaf ayah, anakmu ini menjadi anak yang buruk (sambil
membuka tas tersebut) “masyaAllah uangnya
banyak betul!” (kaget)
setan pun berjoget ria sangking senangnya dan malaikat hanya
duduk lesu di lantai.
Dan tiba-tiba ibu-ibu muda itu kembali, ibu itu pun menatap heran dengan apa yang
dilakukan gadis tersebut. gadis itu diam dan bingung mau bagaimana. Tapi
tiba-tiba dia mendapatkan ide.
Ibu-ibu :
“hei, apa yang kau lakukan?” (mendkati gadis tersebut)
Dwi: “ ya ampun ibu kemana
saja, lama sekali, hampir saja tas ini dicuri oleh penjahat
barusan,
untung saja ada saya, semua barang ibu aman kok” (memegang tangan
ibu itu dengan
muka cemas).
Ibu-ibu :
“hah, benarkah?” (memeriksa tas) Alhamdulilah, masih utuh, ya ampun makasih
ya nak, kamu memang anak yang baik , ibu punya sesuatu untukmu, (mengambil
dompet dan memberikan gadis itu uang)
setan dan malaikat yang menyaksikan adegan tersebut hanya
bisa bengong.
malaikat :
“ jadi dia berbuat jahat atau buruk?”
setan :
“hmm,,jahat dong, lihat dia berbohong, haha”
dwi :”
wah ini sangat banyak, apa benar aku boleh memilikinya”
ibu-ibu :”
benar, kau mengingatkanku dengan anakku, dia sedang terbaring koma sekarang,
uang ini sebenernya untuk biaya operasi dia,
untung saja ada kau, kalau tidak ibu
tidak tau lagi harus bagaimana.”
Gadis itu pun tersentak mendengar penjelasan ibu itu
barusan, dia pun menunduk dan merasa bersalah.
Dwi :”
ibu,, sebenarnya saya lah yang ingin mencuri uang ibu, saya tidak tau lagi
harus
mencari uang dimana untuk operasi ibu saya,
maafkan saya, ibu bisa
melaporkan saya kalau ibu mau, saya khilaf”
(sambil menangis)
ibu itu terdiam sejenak, lalu dia menghapus air mata gadis
itu.
Ibu-ibu :
“ jangan menangis, ibu tau , ibu bangga denganmu karena mau mengakuinya, ibu
juga sama sepertimu saat anak ibu tervonis terkena kaknker, ibu tidak memiliki
kerjaan, suami ibu pergi entah kemana, tapi ibu tetap berusaha mencari uang
dengan jalan yang lurus. Kau juga pasti bisa seperti ibu”
Ibu itu pun pergi setelah mengusap kepala gadis itu. Gadis
itu pun jatuh terduduk menangis. Setan dan malaikat itu menhampiri gadis itu,
dan menatap iba lalu memeluk gadis itu.
Setan :
“ gua jadi kasihan dengan dia, hiks “ (memeluk gadis itu)
Malaikat :”
saya juga setan, hiks”
Tiba-tiba hp gadis itu berdering. Gadis itu mengangkat hape
itu sambil masih menangis.
Dwi :
“halo? .. ayah! Apa benar ini ayah ? ayah aku merindukanmu? Ibu sakit ayah,
bagaimana ini?
Apa? Ayah sudah punya uang banyak? Alhamdulilah. (sambil
berdiri dan pergi)
Malaikat :”
semua berakhir happy ending , benarkan setan? Hei, kenapa denganmu, kau
Masih
menangis?”
setan :”
enggak (memalingkan wajah) oya pokonya hari ini tetap aku yang menang , titik,
lo harus traktir gua?”
Malaikat :”
enak aja, gadis itu baik , jadi saya yang menang,”
Setan dan malaikat pun masih terus bertengkar sambil pergi
mencari mangsa baru lagi.
THE END
Cerita ini hanya fiktif belaka :)
0 komentar:
Posting Komentar