Title: Tomorrow way’s
Semoga hari esok adalah hari yang lebih baik dari pada hari ini.
-----------~
"happy birtday to you, happy birtday to you,,, happy b'irtday my best
friend, happy b'day to you,,,"
hari itu, ketiga kalinya aku mendengar suara itu, suara sahabat-sahabatku,
suara yang sangat indah, suara yang selalu membuatku tersenyum, suara yang selalu
membuatku menangis, suara yang selalu membuatku tertawa, dan suara yang selalu
membuatku mengerti betapa pentingnya mereka,,,,,
sampai sekarang aku masih tidak percaya, di hidupku ada mereka, , apa aku
mimpi?
"dwi..wik..dwi... DWIIIIIIII?!!" hei,, melalamun apaan sih, ? kau
sampai tidak berkedib sama sekali".
"ah, sorry-sorry, aku
masih bingung aja, ngapain kalian kesini?,"
tidak ini bukan mimpi, mereka memang nyata.
"enggak usah sok bodoh deh, permisi-permisi kitaorang mau masuk kamar kau"
suara mereka terdengar nyata.
"hei, masuk rumah
orang sembarangan aja, heii,,!! tunggu aku"
langkah kaki mereka terhentak sangat nyata.
"eh, tunggu-tunggu, kau
jangan masuk dulu , kau tunggu
di luar pintu sebentar,! oke!"
senyum mereka tergambar dengan nyata.
" ini kan kamarku!
kenapa jadi aku yang
keluar???"
semuanya, semuanya sangat nyata,, aku,,
" sebentar dwi sebentar ........................................
sekarang buka pintunya "
aku tidak bermimpi, aku sedang menhadapi dunia nyata ,,
:happy, happy birtday to you dwi!! ini kue dan kado buat mu! keren kan?"
iya, aku sudah bangun dari tidurku 3 tahun yang lalu, aku tidak bermimpi,
aku di dunia nyata, dunia dimana aku bersama mereka :)
*flashback 3 years ago*
"dek, kak makan malamnya sudah siap" mama mengetuk pintu kamarku
dan kakak secara bersamaan. “iya ma” jawabku sambil menghentikkan jari-jemariku
mengetik, dan menekan tombol stop di music player lalu menekan kata “disconnect”
di layar computer ku. Dan aku pun berdiri melepas headset yang terpasang di
telingaku lalu mulai melangkah keluar.
Aku dwi, aku menyukai music, aku menyukai semua hal yang berhubungan dengan
internet, aku menyukai gitar walaupun samapai sekarang aku tidak pernah bisa
memainkannya, aku menyukai hal-hal yang menarik dan berbeda dari orang lain, aku
memiliki semua yang kubutuhkan. Aku memiliki orang tua yang lengkap dan dengan
seorang kakak. Hidupku terlihat sempurna di mata orang lain,,
Tapi tidak buatku..
Hiduku mengerikan, membosankan, semua itu karena aku tidak memiliki teman,,
Aku selalu melakukan apapun sendirian, aku hampir tidak pernah bicara setiap
hari, aku lebih sering mendengarkan music di depan halaman rumah daripada ke
mall, aku lebih sering menceritakan tentang hari ku di blog ku daripada dengan
seorang teman, aku lebih banyak mendapatkan teman di dunia maya daripada dunia
nyata , aku tidak pernah tersenyum di depan orang lain, aku lebih sering
menyendiri di kamar dengan ditemani music dan computer daripada harus pergi
dengan teman layaknya remaja lainnya,,, aku lebih sering menonton drama di kamar sendirian daripada ke bioskop dengan seorang teman, aku lebih
sering menggunakan headset ku kemanapun daripada harus menggunakan hp menelepon
orang lain ,,aku lebih suka melihat music video donwloadtanku sendirian
daripada melihatnya dengan seorang teman,, karena selama ini temanku hanya
music,,
Aku,,aku benar-benar menyedihkan,,
---------~
Hari ini pertama kali aku masuk kelas 1 SMP, disinilah alur cerita hidupku akan
berubah.
“perhatian, semuanya! Sekarang kakak akan membagi kalian menjadi beberapa
kelompok. Kelompok imam bonjol ke ruangan 203 sekarang” aku pun mulai
melangkahkan kakiku mengikuti senior di depanku untuk menuju ruangan 203. Aku
duduk paling depan disamping seorang laki-laki, sebenernya aku risih, tapi
senior itu yang menyuruhku.
Anak laki itu terus melihat ke hadapanku, aku jadi risih, aku pun
membalikkan mukaku mengahadap belakang melihat suasana kelas yang ku masuki
ini.
Diujung belakang, aku melihat dua orang sedang bencengkrama, aku berfikir
cepat sekali mereka berteman, aku melihat lagi di sebelahnya, banyak kumpulan
laki-laki yang sedang bercandaan, begitu pula dengan yang lain. “huft”. Ah
tunggu ada satu cewek yang sendirian disana, aku pun tersenyum, seandainya dia bisa
jadi temanku.
“kau! Namamu siapa?” tiba-tiba seorang cewek datang dari belakang, menutupi
pandangan ku terhadap cewek tadi.
“ah, na..ma.ku dwi” dengan terbata-bata aku menjawab pertanyaannya, aku sangat
kaget karena baru pertama kalinya ada yang bertanya namaku dengan secara
langsung dengan jarak sedekat ini.
“oh, hai dwi, namaku ririn” da tersenyum sangat mudah di depanku, sebenarnya
aku menyukai senyumannya, anak ini sangat manis. Tapi aku masih tidak terbiasa.
“oh,, ririn” setelah menjawab pertanyaannya aku membalikkan mukaku kembali di
tempat semula, dan mengambil headset yang ada di kantongku dan memakainya di
telingaku.
“hei, aku belum selesai berbicara dwi, hmm.. apa yang kau dengar, ?” dia
menarik headsetku, aku tak mengerti, apa yang sebenernya ingin ia lakukan, aku
pun menariknya kembali.
“kau pelit sekali” dia membalikkan badannya, aku bingung kenapa dia tidak
pergi. Aku pun melepas headsetku dan menyenggol bahunya.
“ah, aku boleh pinjam ya?” dia menengok kembali kearahku dengan senyumannya
itu, tanpa sadar aku memberikan satu headset di telinga kirinya. Kami pun
mendengarkan lagu bersama.
“hmm.. lagu nya bagus lagu apa ini?” aku bingung lagu yang kudengarkan ini
lagu jepang, apa dia mengerti? apa dia suka juga”
“lagu jepang” jawabku singkat.
“oh, ternyata lagu jepang itu bagus ya, siapa penyanyinya, judulnya?’ dia
bertanya, dia bertanya lagu siapa yang kudengarkan selama ini, dia adalah orang
yang pertama kali bertanya tentang hal itu.
“YUI, tomorrow way” jawabku sambil melihat apa reaksi dia selanjutnya.
“Yui? Aku harus cari tau tentang dia, hmm,, kau mau kan jadi temanku? Dia
bertanya lagi dengan pertanyaan yang selama ini ingin kudengar.
“teman? Hm..” aku menganggukan kepala ku menandakan aku menyetujuinya.
Aku sekarang memiliki seorang teman.
Bel pulang berbunyi, hari pertama mos pun berakhir, aku berjalan keluar
ruangan , dan mulai memakai headset ku kembali,
“dwiiii, tunggu” belum sempat aku memakai headset, dia menarik tanganku.
“kita pulang bersama, rumah kita berdekatan kau tau”
Rumah ku dengannya berdekatan?
“hmm” aku mengangguk dan mulai berjalan kembali, aku taruh headset ku di
kantong kembali.
Di luar gerbang aku melihat cewek itu lagi, cewek yang sendirian di kelas
yang ku lihat tadi pagi. Seandainya aku bisa menegornya.
~di perjalanan pulang~
“berenti, disitu rumahku, deket kan dengan rumah mu yang ada disana” dia
menunjukkan rumahnya dan membandingkan jaraknya dengan rumahku. Aku baru tau
ada sebuah rumah disana, dan itu rumah dia.
“oh.” Jawabku singkat.
“oke, aku pulang duluan
ya, dah”
“ah, ia,dah, hati-hati
rin”
Aku pun melangkah pulang kerumah, dengan memakai headset yang tidak jadi
kupakai tadi. Aku melihat kakakku di depan rumah sedang bermain gitar. Aku
ingin sekali bermain gitar, tapi aku tidak pernah bisa memainkannya. Aku masuk
kerumah dan langsung menuju kamarku dan menghidupkanku computer. Aku masih
memikirkan kejadian hari ini, aku menuliskannya di blog ku. Setelah selesai.
Aku keluar untuk mencari makanan.
Tiba-tiba di depan warung aku melihat seorang cewek membawa kantong plastic dengan
penuh makanan. Cewek itu tidak sadar kalau kantong itu bolong. Cewek itu bodoh
sekali pikirku.
aku mengambil salah satu makanannya. Aku pun menepuk pundaknya memberitahu
yang sebenernya sedang terjadi.
“iya,” dia membalikkan badannya melihat kearahku. Aku menujukkan makanannya
yang sudah berjatuhan sepanjang jalan dari tadi.
“astaqfirullah” dia kaget, dia pun mengambil makanannya yang ada di bawah .
aku pun pergi setelah itu. Tapi belum 3 langkah aku pergi, aku merasa aku harus
membantunya, aku pun membantunya dengan mengambil makanan yang ada di
sekitarku.
“ini” aku memberikan makanan itu kepadanya.
“ah. Makasih, makasiiih sekali kalo tidak ada kau, ibu ku pasti akan
memarahiku seharian, ah dasar lady bodoh” dia menarik tanganku dan berjabat
tangan lalu berterimakasih dengan muka yang sangat ceria. Aku baru sadar dia
sangat cantik.
“ah, iya ya” aku menarik kembali tanganku dengan cepat, dan mulai
membalikkan badan dan berencana ingin pergi. Tapi..
“aku lady, namamu siapa?’ dia berteriak menanyai
namaku. Aku pun menoleh.
“nama mu siapa? aku baru di kompleks ini, aku belum mempunyai teman, kau mau tidak jadi temanku?”
aku bingung, dia memintaku
jadi temannya? Mimpi apa aku semalam ada dua orang sekaligus yang ingin
menjadikanku seorang teman.
“aku dwi, iya” jawabku
singkat dan membalikkan badanku kembali. Aku berjalan pergi, tapi tiba-tiba dia
menarik tanganku.
“huft,, kau jalan cepet
sekali, ini headset dan mp3mu
jatoh” dia memberikan headset dan mp3 itu dengan muka penuh keringat.
“ah, terima kasih” aku pun mengambilnya.
“kau sekolah di smp depan
jalan sana ya? Tanyanya sambil mengelap keringatnya.
“hm” aku mengangguk.
“ah, benar, aku akan
sekolah diasana juga nanti, kita akan bertemu lagi nanti, oya aku harus pergi sekarang, bye”
Dia ingin sekolah disana juga, masuk kelas mana ya dia, semoga kelas aku.
“eh tunggu, lagu tomorrow way itu bagus, saat kita bertemu nanti, aku minta ya” teriak dia dari
kejauhan. Kenapa dia bisa tau, aku pun melihat mp3 ku yang ternyata masih menyala,
mungkin dia mendengarkannya.
~MOS berakhir~
Keesokkan harinya, aku bertemu lagi dengan cewek itu ternyata benar dia ada
di kelasku. Sebenernya dia ingin duduk disampingku, tapi ririn sudah menempatinya
lebih dahulu. Jadi dia duduk di belakang bersama cewek yang yang saat mos aku
melihatnya sendirian.
~pelajaran dimulai~
Aku pun menulis rumus matematika yang ada di papan tulis, tiba-tiba, ahh,,
kecoret, aku pun berusaha mencari tipex.
“rin, kau punya tipex?
Tanya ku ke ririn. “ tidak, mungkin yang dibelakang memilikinya”
Aku pun menoleh belakang. “lad, punya
tipex tidak?” tanyaku hati-hati ke
lady.
Dia menoleh dan memberikan telunjuknya mmenunjukkan kalau orang yang
disampingnya memiliki tipex.
Aku ragu bertanya dengannya, karena selama ini aku belum pernah menegor orang
lain kecuali dengan ririn dan lady, itu juga karena kejadian kemarin.
“permisi, kamu.. punya tipex?” Tanya ku kaku.
“ini” jawabnya datar.
Tidak ada yang mengetahui
sebenernya tipex ini adalah awal dari pertemanan ku dengannya, setiap hari alasan
ku untuk mengobrol dengannya adalah
tipex ini, tapi lama-kelamaan hal yang kami obrolkan semakin berbeda,,
Nama dia adalah maya, dia
adalah orang yang pintar, dia mengajarkan berbagai hal denganku, dia kuanggap guru bagiku, aku sangat beruntung
menemukan orang seprti dia.
Tidak ada kata perjanjian teman
diantara kami berdua, tapi kami saling tahu, bahwa kami sekarang berdua
berteman,,
Sekarang aku memiliki 3 orang
teman.. bukan hanya sekedar teman, tapi mereka adalah sahabatku,, tanpa sadar
aku juga lah yang telah menyatukan mereka bertiga , kami namai persahabatn kami
dengan nama RDML, nama yang sangat simple karena diambil dari nama depan kami,
tapi nama itu memiliki banyak makna yang berarti bagi hidupku.
Ririn, dia lah teman pertamaku,
anak yang ramah, ceria, dan tidak takut apapun,, sebenernya dia leader(ketua)
di RDML karena dialah yang paling tua diantara kami, tapi sifatnya
keterbalikkan dari gelarnya itu, dia sangat kekanak-kanakkan, dia selalu cepat
akrab dengan orang lain, tapi bagi dia cuma kami sahabatnya, dia sangat suka
menulis, dia pintar membuat FF(fanfiction). Dia selalu gagal dalam urusan
cinta, tapi dia orang yang sangat baik.
Maya, dia seperti ibu di RDML,
dia orang yang selalu memberi jalan lurus ke kami kalau kami sudah melenceng,
tapi tidak pernah ada yang tahu kalau sebenernya dia lah orang yang paling gila
diantara kami, dia bisa bisa menjadi orang yang paling heboh kalau sudah
bersama kami, dia pintar mengolah blog seperti ku, dia lah yang kadang yang
bisa kuandalkan membantu masalah RDML, seharusnya dia lah yang jadi leader
kami.
Lady, anak ini saangat polos,
unik, tapi menyebalkan, karena dia selalu menyusahkan kami bertiga, tapi kadang
dia adalah orang yang memberikan warna di RDML, karna keceriaan dia dan
pemikirannya yang selalu positif dalam segala hal, dia seperti adik kami,
karena umur dia masih sangat muda diantara kami.
Dan aku sendiri, adalah otak dan
perantara kegilaan mereka, karena aku lah yang selalu merencanakan, apa, kapan,
dan dimana kami kumpul dan apa yang ingin dilakukan, aku adalah yang memperkenalkan hal-hal baru yang
selalu kulakukan dulu kepada mereka, aku juga adalah tempat curhat terbaik menurut mereka, karena walaupun
selama ini aku selalu sendiri tapi aku tau banyak dunia luar dari internet,
menurut mereka aku adalah pemberi solusi tebaik selain maya.
Kami
selalu berempat, melakukan hal-hal yang selama ini aku tidak pernah terpikirkan
akan melakukannya, ,, semua itu karena ada mereka aku bisa melakukannya, aku
seperti remaja lainnya sekarang bahkan aku merasa lebih bahagia dari pada remaja
lainnya, aku tidak membutuhkan banyak teman, aku cuma membutuhkan mereka.
Kami
selau dikenal antar guru-guru, semua itu karena maya, maya adalah salah satu
murid yang dibanggakan di sekolah karena kepintarannya, dan aku adalah mantan
anggota OSIS dan menjadi sekertaris saat itu karena kepintaranku mengolah
komputer, sedangkan ririn dan lady adalah murid yang dikenal guru-guru akan
keramahannya.
Kami murid yang selalu pulang
terakhir, kami selalu suka suasana sekolah yang sepi.
“kalian tau, kadang sepi itu
menyenangkan, tidak ada orang yang bisa mengganggu, aku menyukai suasana
seperti ini, hening dan damai” kata ririn tiba-tiba.
“hei rin, kau abis makan obat apa, bicaramu dewasa
sekali, haha?” jawab lady
sambil tertawa.
“benar, sepi itu menyenangkan, tapi kadang sepi itu sangat membosankan, tak
ada siapapun yang bisa diajak bicara, seperti aku dulu” jawab ku menatap
mereka.
“hei, kau takkan kesepian lagi, ada kami” maya mengambil pembicaraan.
“kau benar” ku pun menjawabnya dan tersenyum kepada mereka.
Kami berempat sangat suka musik,
dan selalu mendengarkannya bersama di bawah pohon sekolah.
“hei dwi, kenapa kau sangat
menyukai lagu tomorrow way? Tanya maya sambil mematikan musik dan menoleh
kearahku.
“hei, kenapa dihentikkan?”
“ aku heran, setiap kali kita
duduk disini mendengarkan lagu, kau selalu mengihidupkan lagu tersebut”
“artinya bagus, cari ja di google
transletan, haha”
"ah dasar kau!” dia menimpukku
dengan batu kecil.
“hei, sakit tau, hahaha”
Kami sangat menyukai makanan
apapun, kami selalu bereksperimen dengan makanan-makanan baru dimanapun.
"hei, lihat itu makanan apa?
kayaknya baru di wilayah ini” tanya lady saat kami berempat pergi jalan-jalan.
“lady, lady, dipikiranmu hanya tentang makanan, aku heran kenapa perutmu selalu kurus walaupun banyak
makanan yang sudah kau makan” balasku.
“haha, kau iri ya dwi, bilang
saja iri, lihat ini perutku langsing dan cantik haha”
“awas kau ya!, jangan lari aku
akan mengejarmu”
Kami sangat menyukai buku, hari
libur selalu kami sempatkan ke toko buku, walalu kadang kami hanya dekedar
membaca buku dan tidak membelinya.
“wahh, banyak buku yang bagus
disini, serasa aku ingin membaca semua, seandainya salah satu nama karangannya
ada yang tercantum nama Ririn yah?”
“dasar kau, eh kita cari tempat
sepi ja, kita baca buku disini, satu buku sampai selesai, daripada kita harus
membelinya” jawabku sambil berbisik.
“ide bagus” jawab lady
meyakinkan”
‘wah parah, aku gak ikuta-ikutan”
jawab maya tegas.
“ya sudah, ayo kita tinggalkan
dia” sahut ririn sambil tertawa.
“aish, ya sudah aku ikut” jawab
maya pasrah. Kami pun membaca buku berempat di tempat yang aman.
Kami sanagat suka menonton film ,
walaupun sekali-kali kami ke bioskop tapi kami lebih sering memilih beli
kasetnya saja dan menonton di rumah berempat.
“ kau mau kemana dwi?”
“aku? Aku mau beli kaset film,
kau tau penjualnya sangat tampan, haha”
“benarkah?” jawab lady senang.
“pantas saja kau selalu kesana
tiap minggu” jawab maya meledek.
“sudah-sudah kita berempat kesana
bersama saja, kita buktikan
setampan apakah si penjualnya itu”
“sip, haha”
Kami juga termasuk anak-anak yang
pintar, kami menyukai belajar.
“besok hari pertama kita UN!”
“tidak perlu kau tegaskan aku
juga tau may”
“aku belum ngerti ini rumus-rumus
matematika, ajarin ku may, wi, rin” kata ledy tiba-tiba.
“huft” aku, maya dan ririn pun menghela nafas.
“bagaimana kalu kita ke tempat
kursus sekarang”
“hah. Tampat kursus? Kita kan tidak ada yang mengikuti kursus?” tanyaku heran
pada maya.
“kalian tau, tempat kursus ** itu
kalo hari menjelang UN memberikan kelas tambahan, kita kesana aja”
“hei kau gila, kita tidak kursus disitu kan” jawab ririn
bingung.
“kau bodoh , mana ada yang tau
kita kursus disitu, ayo kita kesana sekarang!"
Kami pun kesana, dan benar saja
kami tidak tertawan sedikitpun, untungnya tidak ada absen, dan kami belajar
degan nyaman.
kami memiliki cerita-cerita cinta
yang menarik, walaupun samapai sekarang cerita itu tidak pernah berakhir
happy ending.
“sudahlah jangan menangis,
mungkin dia bukan yang terbaik buat kau” kata ku menenangkan lady yang sedari
tadi tidak berhenti menangis.
“kenapa ya, akhir cerita cinta
kita selalu begini?” balas ririn.
“hei, sudahlah kita masih SMP,
jalan kita masih panjang, enggak mungkin berhenti disini Cuma karena cowok.”
Bales maya menyemangati kami.
“kau benar” jawabku.
“huwaaaa” tangisan lady makin kencang.
Inilah kami RDML, kami bukan
hanya sekedar sahabat tapi kami keluarga.
*Flasback End*
“wah, kerennn!! Kalian buat
sendiri?”
‘yap, ini tanda sayang kami ke
kamu wi”
“makasih, makasih sudah ada
disini, menemaniku sampai saat ini”
“ bicara apa kau, haha malam ini
kita menginap disini ya”
“hmm.” Jawabku menandakan iya.
~malam hari~
“may, kau selalu ingin tau kan
kenapa aku sangat menyukai lagu tomorrow way?”
‘iya”
“saat aku masih tidak memiliki
teman, aku sangat kesepian, saat aku ingin tidur aku selalu memikirkan apa yang terjadi besok, apa aku akan
selalu sendirian, apa aku akan memiliki teman di hari esok, aku selalu
menebak-nebaknya”
“aku juga, aku juga selalu ingin
tahu apa yang akan terjadi dengan kita besok, lusa, minggu depan, bulan depan,
atau tahun depan, apa kita masih bersama?” sahut lady yang ada diampingku.
“bicara apa kalian, serius
sekali” jawab ririn yang sedari tadi main game diujung tembok.
“hari esok ya? Hari esok pasti
akan indah kalau kita bisa membuatnya indah,” kata maya sambil menatap kami
bertiga.
“tenang, kita akan terus bersama
kok, esok, maupun kapanpun, walaupun kita akan memiliki kehidupan
masing-masing, tapi ku yakin kita akan selalu bersama, always together.”
"ternyata kau mendengarkan ya
rin, ku kira kau serius dengan game mu?” tanya ku ke ririn.
“haha, iyalah kalian berbicara
serius sekali, bagaimana aku bisa
serius maen., haha”
“dasar kau, sini aku saja yang
maen” kata lady sambil berusaha mengambil hp ririn”
"sudah-sudah mendingan kita
tidur, sudah malem”
Lampu pun dimatikan.
“aku
bukan seorang penulis sebaik Ririn, aku
bukan seseorang yang sepintar
maya, aku bukan orang yang selalu ceria dan memiliki paras cantik seperti Lady, aku hanya seorang manusia biasa
yang membutuhkan seseorang disampingku yaitu teman”
~esok harinya~
Aku hidupkan kembali mp3 ku dan
ku pakai headset lama ku
kembali.
Aku pun mulai melangkah, dulu aku
tak tahu aku harus berjalan kemana, dengan siapa, dan bagaimana, tapi
sekarang...
“dwi,, tunggu”
Sekarang ada 3 orang yang
memberikan petunjuk dan menemaniku mencari apa yang akan kulakukan nantinya, aku
tak takut hari esok lagi, karena ku tau, hari esok akan indah karena ada
mereka.
“ hei, bisahkah kalian jalan lebih
cepat, kita sudah telat.”
END
“Ashita mo kitto kagayaite iru
Osanaki hibi ni modoranakute ii
Tomorrow's way of my life kowagari dakedo
Hikikaesenai michi ni tatter”
“tomorrow is shining
It's alright that I can't go back to the days when I was young
Tomorrow's way of life, I'm afraid of it, but
I can't go back to standing on the road”
Ost. YUI – Tomorrow way’s
sebenernya ini cuma cerita khayalan, tapi
ada bagian-bagian yang memang nyata, pemainnya juga, RDML itu memang
ada, itu sahabat tersayang ku :)
maaf ya buk, ibu guru bilang ceritanya
harus pengalaman asli, tapi menurut gua cerita ini tidak menarik kalau
gua gak ngarang, ,
ada bagian yg gak nyambung sebenernya,
yaitu gitar, gak maksud banget gua tambahin disitu, tapi memang gua
menyukai gitar, gara-gara YUI, tapi gua heran gua gak ada minat untuk
belajarnya, males :p
makasih yah yg udah baca, gambarnya bagus ya, haha itu gua itu, pas banget pake headset ma laptop, gua banget,,,
eh gua gak menyedihkan-menyedihkan amat
kok, gua punya temen dulu, banyak malah, gile aje,, haha, tapi gua suka
karakter dwi disini,,
kenapa ya gua suka banget karakter kesepian dan menyukai hal-hal berbau musik dan internet,, gua suka karakter seperti itu,,
oke, arigato gozaimasu, untuk yang sudah baca,, ja ne :)
eh coba deh dengerin lagu YUI tomorrow's way,, keren tau #promosi :)
0 komentar:
Posting Komentar