RSS

(cerpen) tugas b.indo :) Tomorrow way's










 
Title: Tomorrow way’s


Semoga hari esok adalah hari yang lebih baik dari pada hari ini.
-----------~
"happy birtday to you, happy birtday to you,,, happy b'irtday my best friend, happy b'day to you,,," 
hari itu, ketiga kalinya aku mendengar suara itu, suara sahabat-sahabatku, suara yang sangat indah, suara yang selalu membuatku tersenyum, suara yang selalu membuatku menangis, suara yang selalu membuatku tertawa, dan suara yang selalu membuatku mengerti betapa pentingnya mereka,,,,,
sampai sekarang aku masih tidak percaya, di hidupku ada mereka, , apa aku mimpi?

"dwi..wik..dwi... DWIIIIIIII?!!" hei,, melalamun apaan sih, ? kau sampai tidak berkedib sama sekali".
"ah, sorry-sorry, aku masih bingung aja, ngapain kalian kesini?," 
tidak ini  bukan mimpi, mereka memang nyata.
"enggak usah sok bodoh deh, permisi-permisi kitaorang mau masuk kamar kau"
suara mereka terdengar nyata.
"hei, masuk rumah orang sembarangan aja, heii,,!! tunggu aku"
langkah kaki mereka terhentak sangat nyata.
"eh, tunggu-tunggu, kau jangan masuk dulu , kau tunggu di luar pintu sebentar,! oke!"
senyum mereka tergambar dengan nyata.
" ini kan kamarku! kenapa jadi aku yang keluar???"
semuanya, semuanya sangat nyata,, aku,,
" sebentar dwi sebentar ........................................ sekarang buka pintunya "
aku tidak bermimpi, aku sedang menhadapi dunia nyata ,,
:happy, happy birtday to you dwi!! ini kue dan kado buat mu! keren kan?"
iya, aku sudah bangun dari tidurku 3 tahun yang lalu, aku tidak bermimpi, aku di dunia nyata, dunia dimana aku bersama mereka :)

*flashback 3 years ago*
"dek, kak makan malamnya sudah siap" mama mengetuk pintu kamarku dan kakak secara bersamaan. “iya ma” jawabku sambil menghentikkan jari-jemariku mengetik, dan menekan tombol stop di music player lalu menekan kata “disconnect” di layar computer ku. Dan aku pun berdiri melepas headset yang terpasang di telingaku lalu mulai melangkah keluar.
Aku dwi, aku menyukai music, aku menyukai semua hal yang berhubungan dengan internet, aku menyukai gitar walaupun samapai sekarang aku tidak pernah bisa memainkannya, aku menyukai hal-hal yang menarik dan berbeda dari orang lain, aku memiliki semua yang kubutuhkan. Aku memiliki orang tua yang lengkap dan dengan seorang kakak. Hidupku terlihat sempurna di mata orang lain,,
Tapi tidak buatku..
Hiduku mengerikan, membosankan, semua itu karena aku tidak memiliki teman,,
Aku selalu melakukan apapun sendirian, aku hampir tidak pernah bicara setiap hari, aku lebih sering mendengarkan music di depan halaman rumah daripada ke mall, aku lebih sering menceritakan tentang hari ku di blog ku daripada dengan seorang teman, aku lebih banyak mendapatkan teman di dunia maya daripada dunia nyata , aku tidak pernah tersenyum di depan orang lain, aku lebih sering menyendiri di kamar dengan ditemani music dan computer daripada harus pergi dengan teman layaknya remaja lainnya,,, aku lebih sering menonton drama di kamar sendirian daripada ke bioskop dengan seorang teman, aku lebih sering menggunakan headset ku kemanapun daripada harus menggunakan hp menelepon orang lain ,,aku lebih suka melihat music video donwloadtanku sendirian daripada melihatnya dengan seorang teman,, karena selama ini temanku hanya music,,
Aku,,aku benar-benar menyedihkan,,
---------~
Hari ini pertama kali aku masuk kelas 1 SMP, disinilah alur cerita hidupku akan berubah.
“perhatian, semuanya! Sekarang kakak akan membagi kalian menjadi beberapa kelompok. Kelompok imam bonjol ke ruangan 203 sekarang” aku pun mulai melangkahkan kakiku mengikuti senior di depanku untuk menuju ruangan 203. Aku duduk paling depan disamping seorang laki-laki, sebenernya aku risih, tapi senior itu yang menyuruhku.
Anak laki itu terus melihat ke hadapanku, aku jadi risih, aku pun membalikkan mukaku mengahadap belakang melihat suasana kelas yang ku masuki ini.
Diujung belakang, aku melihat dua orang sedang bencengkrama, aku berfikir cepat sekali mereka berteman, aku melihat lagi di sebelahnya, banyak kumpulan laki-laki yang sedang bercandaan, begitu pula dengan yang lain. “huft”. Ah tunggu ada satu cewek yang sendirian disana, aku pun tersenyum, seandainya dia bisa jadi temanku.
“kau! Namamu siapa?” tiba-tiba seorang cewek datang dari belakang, menutupi pandangan ku terhadap cewek tadi.
“ah, na..ma.ku dwi” dengan terbata-bata aku menjawab pertanyaannya, aku sangat kaget karena baru pertama kalinya ada yang bertanya namaku dengan secara langsung dengan jarak sedekat ini.
“oh, hai dwi, namaku ririn” da tersenyum sangat mudah di depanku, sebenarnya aku menyukai senyumannya, anak ini sangat manis. Tapi aku masih tidak terbiasa.
“oh,, ririn” setelah menjawab pertanyaannya aku membalikkan mukaku kembali di tempat semula, dan mengambil headset yang ada di kantongku dan memakainya di telingaku.
“hei, aku belum selesai berbicara dwi, hmm.. apa yang kau dengar, ?” dia menarik headsetku, aku tak mengerti, apa yang sebenernya ingin ia lakukan, aku pun menariknya kembali.
“kau pelit sekali” dia membalikkan badannya, aku bingung kenapa dia tidak pergi. Aku pun melepas headsetku dan menyenggol bahunya.
“ah, aku boleh pinjam ya?” dia menengok kembali kearahku dengan senyumannya itu, tanpa sadar aku memberikan satu headset di telinga kirinya. Kami pun mendengarkan lagu bersama.
“hmm.. lagu nya bagus lagu apa ini?” aku bingung lagu yang kudengarkan ini lagu jepang, apa dia mengerti? apa dia suka juga”
“lagu jepang” jawabku singkat.
“oh, ternyata lagu jepang itu bagus ya, siapa penyanyinya, judulnya?’ dia bertanya, dia bertanya lagu siapa yang kudengarkan selama ini, dia adalah orang yang pertama kali bertanya tentang hal itu.
“YUI, tomorrow way” jawabku sambil melihat apa reaksi dia selanjutnya.
“Yui? Aku harus cari tau tentang dia, hmm,, kau mau kan jadi temanku? Dia bertanya lagi dengan pertanyaan yang selama ini ingin kudengar.
“teman? Hm..” aku menganggukan kepala ku menandakan aku menyetujuinya.
Aku sekarang memiliki seorang teman.

Bel pulang berbunyi, hari pertama mos pun berakhir, aku berjalan keluar ruangan , dan mulai memakai headset ku kembali,
“dwiiii, tunggu” belum sempat aku memakai headset, dia menarik tanganku.
“kita pulang bersama, rumah kita berdekatan kau tau”
Rumah ku dengannya berdekatan?
“hmm” aku mengangguk dan mulai berjalan kembali, aku taruh headset ku di kantong kembali.
Di luar gerbang aku melihat cewek itu lagi, cewek yang sendirian di kelas yang ku lihat tadi pagi. Seandainya aku bisa menegornya.
~di perjalanan pulang~
“berenti, disitu rumahku, deket kan dengan rumah mu yang ada disana” dia menunjukkan rumahnya dan membandingkan jaraknya dengan rumahku. Aku baru tau ada sebuah rumah disana, dan itu rumah dia.
“oh.” Jawabku singkat.
“oke, aku pulang duluan ya, dah”
“ah, ia,dah, hati-hati rin”
Aku pun melangkah pulang kerumah, dengan memakai headset yang tidak jadi kupakai tadi. Aku melihat kakakku di depan rumah sedang bermain gitar. Aku ingin sekali bermain gitar, tapi aku tidak pernah bisa memainkannya. Aku masuk kerumah dan langsung menuju kamarku dan menghidupkanku computer. Aku masih memikirkan kejadian hari ini, aku menuliskannya di blog ku. Setelah selesai. Aku keluar untuk mencari makanan.
Tiba-tiba di depan warung aku melihat seorang cewek membawa kantong plastic dengan penuh makanan. Cewek itu tidak sadar kalau kantong itu bolong. Cewek itu bodoh sekali pikirku.
aku mengambil salah satu makanannya. Aku pun menepuk pundaknya memberitahu yang sebenernya sedang terjadi.
“iya,” dia membalikkan badannya melihat kearahku. Aku menujukkan makanannya yang sudah berjatuhan sepanjang jalan dari tadi.
“astaqfirullah” dia kaget, dia pun mengambil makanannya yang ada di bawah . aku pun pergi setelah itu. Tapi belum 3 langkah aku pergi, aku merasa aku harus membantunya, aku pun membantunya dengan mengambil makanan yang ada di sekitarku.
“ini” aku memberikan makanan itu kepadanya.
“ah. Makasih, makasiiih sekali kalo tidak ada kau, ibu ku pasti akan memarahiku seharian, ah dasar lady bodoh” dia menarik tanganku dan berjabat tangan lalu berterimakasih dengan muka yang sangat ceria. Aku baru sadar dia sangat cantik.
“ah, iya ya” aku menarik kembali tanganku dengan cepat, dan mulai membalikkan badan dan berencana ingin pergi. Tapi..
aku lady, namamu siapa?’ dia berteriak menanyai namaku. Aku pun menoleh.
“nama mu siapa? aku baru di kompleks ini, aku belum mempunyai teman, kau mau tidak jadi temanku?”
aku bingung, dia memintaku jadi temannya? Mimpi apa aku semalam ada dua orang sekaligus yang ingin menjadikanku seorang teman.
aku dwi, iya” jawabku singkat dan membalikkan badanku kembali. Aku berjalan pergi, tapi tiba-tiba dia menarik tanganku.
“huft,, kau jalan cepet sekali, ini headset dan mp3mu jatoh” dia memberikan headset dan mp3 itu dengan muka penuh keringat.
“ah, terima kasih” aku pun mengambilnya.
kau sekolah di smp depan jalan sana ya? Tanyanya sambil mengelap keringatnya.
“hm” aku mengangguk.
“ah, benar, aku akan sekolah diasana juga nanti, kita akan bertemu lagi nanti, oya aku harus pergi sekarang, bye”
Dia ingin sekolah disana juga, masuk kelas mana ya dia, semoga kelas aku.
“eh tunggu, lagu tomorrow way itu bagus, saat kita bertemu nanti, aku minta ya” teriak dia dari kejauhan. Kenapa dia bisa tau, aku pun melihat mp3 ku yang ternyata masih menyala, mungkin dia mendengarkannya.
~MOS berakhir~
Keesokkan harinya, aku bertemu lagi dengan cewek itu ternyata benar dia ada di kelasku. Sebenernya dia ingin duduk disampingku, tapi ririn sudah menempatinya lebih dahulu. Jadi dia duduk di belakang bersama cewek yang yang saat mos aku melihatnya sendirian.
~pelajaran dimulai~
Aku pun menulis rumus matematika yang ada di papan tulis, tiba-tiba, ahh,, kecoret, aku pun berusaha mencari tipex.
“rin, kau punya tipex? Tanya ku ke ririn. “ tidak, mungkin yang dibelakang memilikinya”
Aku pun menoleh belakang. “lad,  punya tipex tidak?” tanyaku hati-hati ke lady.
Dia menoleh dan memberikan telunjuknya mmenunjukkan kalau orang yang disampingnya memiliki tipex.
Aku ragu bertanya dengannya, karena selama ini aku belum pernah menegor orang lain kecuali dengan ririn dan lady, itu juga karena kejadian kemarin.
“permisi, kamu.. punya tipex?” Tanya ku kaku.
“ini” jawabnya datar.
            Tidak ada yang mengetahui sebenernya tipex ini adalah awal dari pertemanan ku dengannya, setiap hari alasan ku untuk mengobrol dengannya adalah tipex ini, tapi lama-kelamaan hal yang kami obrolkan semakin berbeda,,
Nama dia adalah maya, dia adalah orang yang pintar, dia mengajarkan berbagai hal denganku, dia kuanggap guru bagiku, aku sangat beruntung menemukan orang seprti dia.
Tidak ada kata perjanjian teman diantara kami berdua, tapi kami saling tahu, bahwa kami sekarang berdua berteman,,
Sekarang aku memiliki 3 orang teman.. bukan hanya sekedar teman, tapi mereka adalah sahabatku,, tanpa sadar aku juga lah yang telah menyatukan mereka bertiga , kami namai persahabatn kami dengan nama RDML, nama yang sangat simple karena diambil dari nama depan kami, tapi nama itu memiliki banyak makna yang berarti bagi hidupku.
Ririn, dia lah teman pertamaku, anak yang ramah, ceria, dan tidak takut apapun,, sebenernya dia leader(ketua) di RDML karena dialah yang paling tua diantara kami, tapi sifatnya keterbalikkan dari gelarnya itu, dia sangat kekanak-kanakkan, dia selalu cepat akrab dengan orang lain, tapi bagi dia cuma kami sahabatnya, dia sangat suka menulis, dia pintar membuat FF(fanfiction). Dia selalu gagal dalam urusan cinta, tapi dia orang yang sangat baik.
Maya, dia seperti ibu di RDML, dia orang yang selalu memberi jalan lurus ke kami kalau kami sudah melenceng, tapi tidak pernah ada yang tahu kalau sebenernya dia lah orang yang paling gila diantara kami, dia bisa bisa menjadi orang yang paling heboh kalau sudah bersama kami, dia pintar mengolah blog seperti ku, dia lah yang kadang yang bisa kuandalkan membantu masalah RDML, seharusnya dia lah yang jadi leader kami.
Lady, anak ini saangat polos, unik, tapi menyebalkan, karena dia selalu menyusahkan kami bertiga, tapi kadang dia adalah orang yang memberikan warna di RDML, karna keceriaan dia dan pemikirannya yang selalu positif dalam segala hal, dia seperti adik kami, karena umur dia masih sangat muda diantara kami.
Dan aku sendiri, adalah otak dan perantara kegilaan mereka, karena aku lah yang selalu merencanakan, apa, kapan, dan dimana kami kumpul dan apa yang ingin dilakukan, aku adalah yang memperkenalkan hal-hal baru yang selalu kulakukan dulu kepada mereka, aku juga adalah tempat curhat terbaik menurut mereka, karena walaupun selama ini aku selalu sendiri tapi aku tau banyak dunia luar dari internet, menurut mereka aku adalah pemberi solusi tebaik selain maya.
            Kami selalu berempat, melakukan hal-hal yang selama ini aku tidak pernah terpikirkan akan melakukannya, ,, semua itu karena ada mereka aku bisa melakukannya, aku seperti remaja lainnya sekarang bahkan aku merasa lebih bahagia dari pada remaja lainnya, aku tidak membutuhkan banyak teman, aku cuma membutuhkan mereka.
            Kami selau dikenal antar guru-guru, semua itu karena maya, maya adalah salah satu murid yang dibanggakan di sekolah karena kepintarannya, dan aku adalah mantan anggota OSIS dan menjadi sekertaris saat itu karena kepintaranku mengolah komputer, sedangkan ririn dan lady adalah murid yang dikenal guru-guru akan keramahannya. 
Kami murid yang selalu pulang terakhir, kami selalu suka suasana sekolah yang sepi.
“kalian tau, kadang sepi itu menyenangkan, tidak ada orang yang bisa mengganggu, aku menyukai suasana seperti ini, hening dan damai” kata ririn tiba-tiba.
“hei rin, kau abis makan obat apa, bicaramu dewasa sekali, haha?” jawab lady sambil tertawa.
“benar, sepi itu menyenangkan, tapi kadang sepi itu sangat membosankan, tak ada siapapun yang bisa diajak bicara, seperti aku dulu” jawab ku menatap mereka.
“hei, kau takkan kesepian lagi, ada kami” maya mengambil pembicaraan.
“kau benar” ku pun menjawabnya dan tersenyum kepada mereka.
Kami berempat sangat suka musik, dan selalu mendengarkannya bersama di bawah pohon sekolah.
“hei dwi, kenapa kau sangat menyukai lagu tomorrow way? Tanya maya sambil mematikan musik dan menoleh kearahku.
“hei, kenapa dihentikkan?”
“ aku heran, setiap kali kita duduk disini mendengarkan lagu, kau selalu mengihidupkan lagu tersebut”
“artinya bagus, cari ja di google transletan, haha”
"ah dasar kau!” dia menimpukku dengan batu kecil.
“hei, sakit tau, hahaha”
Kami sangat menyukai makanan apapun, kami selalu bereksperimen dengan makanan-makanan baru dimanapun.
"hei, lihat itu makanan apa? kayaknya baru di wilayah initanya lady saat kami berempat pergi jalan-jalan.
“lady, lady, dipikiranmu hanya tentang makanan, aku heran kenapa perutmu selalu kurus walaupun banyak makanan yang sudah kau makan” balasku.
“haha, kau iri ya dwi, bilang saja iri, lihat ini perutku langsing dan cantik haha
“awas kau ya!, jangan lari aku akan mengejarmu”
Kami sangat menyukai buku, hari libur selalu kami sempatkan ke toko buku, walalu kadang kami hanya dekedar membaca buku dan tidak membelinya.
“wahh, banyak buku yang bagus disini, serasa aku ingin membaca semua, seandainya salah satu nama karangannya ada yang tercantum nama Ririn yah?”
“dasar kau, eh kita cari tempat sepi ja, kita baca buku disini, satu buku sampai selesai, daripada kita harus membelinya” jawabku sambil berbisik.
“ide bagus” jawab lady meyakinkan”
‘wah parah, aku gak ikuta-ikutan” jawab maya tegas.
“ya sudah, ayo kita tinggalkan dia” sahut ririn sambil tertawa.
“aish, ya sudah aku ikut” jawab maya pasrah. Kami pun membaca buku berempat di tempat yang aman. 
Kami sanagat suka menonton film , walaupun sekali-kali kami ke bioskop tapi kami lebih sering memilih beli kasetnya saja dan menonton di rumah berempat.
“ kau mau kemana dwi?”
“aku? Aku mau beli kaset film, kau tau penjualnya sangat tampan, haha
“benarkah?” jawab lady senang.
“pantas saja kau selalu kesana tiap minggu” jawab maya meledek.
“sudah-sudah kita berempat kesana bersama saja, kita buktikan setampan apakah si penjualnya itu”
“sip, haha”
Kami juga termasuk anak-anak yang pintar, kami menyukai belajar.
“besok hari pertama kita UN!”
“tidak perlu kau tegaskan aku juga tau may”
“aku belum ngerti ini rumus-rumus matematika, ajarin ku may, wi, rin” kata ledy tiba-tiba.
“huft” aku, maya dan ririn pun menghela nafas.
“bagaimana kalu kita ke tempat kursus sekarang”
“hah. Tampat kursus? Kita kan tidak ada yang mengikuti kursus?” tanyaku heran pada maya.
“kalian tau, tempat kursus ** itu kalo hari menjelang UN memberikan kelas tambahan, kita kesana aja”
“hei kau gila, kita tidak kursus disitu kan” jawab ririn bingung.
“kau bodoh , mana ada yang tau kita kursus disitu, ayo kita kesana sekarang!"
Kami pun kesana, dan benar saja kami tidak tertawan sedikitpun, untungnya tidak ada absen, dan kami belajar degan nyaman.
kami memiliki cerita-cerita cinta yang menarik, walaupun samapai sekarang cerita itu tidak pernah berakhir happy ending.
“sudahlah jangan menangis, mungkin dia bukan yang terbaik buat kau” kata ku menenangkan lady yang sedari tadi tidak berhenti menangis.
“kenapa ya, akhir cerita cinta kita selalu begini?” balas ririn.
“hei, sudahlah kita masih SMP, jalan kita masih panjang, enggak mungkin berhenti disini Cuma karena cowok.” Bales maya menyemangati kami.
“kau benar” jawabku.
“huwaaaa” tangisan lady makin kencang.

Inilah kami RDML, kami bukan hanya sekedar sahabat tapi kami keluarga.
*Flasback End*
“wah, kerennn!! Kalian buat sendiri?”
‘yap, ini tanda sayang kami ke kamu wi”
“makasih, makasih sudah ada disini, menemaniku sampai saat ini”
“ bicara apa kau, haha malam ini kita menginap disini ya”
“hmm.” Jawabku menandakan iya.
~malam hari~
“may, kau selalu ingin tau kan kenapa aku sangat menyukai lagu tomorrow way?”
‘iya”
“saat aku masih tidak memiliki teman, aku sangat kesepian, saat aku ingin tidur aku selalu memikirkan apa yang terjadi besok, apa aku akan selalu sendirian, apa aku akan memiliki teman di hari esok, aku selalu menebak-nebaknya”
“aku juga, aku juga selalu ingin tahu apa yang akan terjadi dengan kita besok, lusa, minggu depan, bulan depan, atau tahun depan, apa kita masih bersama?” sahut lady yang ada diampingku.
“bicara apa kalian, serius sekali” jawab ririn yang sedari tadi main game diujung tembok.
“hari esok ya? Hari esok pasti akan indah kalau kita bisa membuatnya indah,” kata maya sambil menatap kami bertiga.
“tenang, kita akan terus bersama kok, esok, maupun kapanpun, walaupun kita akan memiliki kehidupan masing-masing, tapi ku yakin kita akan selalu bersama, always together.”
"ternyata kau mendengarkan ya rin, ku kira kau serius dengan game mu?” tanya ku ke ririn.
“haha, iyalah kalian berbicara serius sekali, bagaimana aku bisa serius maen., haha”
“dasar kau, sini aku saja yang maen” kata lady sambil berusaha mengambil hp ririn”
"sudah-sudah mendingan kita tidur, sudah malem”
Lampu pun dimatikan.
            “aku bukan seorang penulis sebaik Ririn, aku bukan seseorang yang sepintar maya, aku bukan orang yang selalu ceria dan memiliki paras cantik seperti Lady, aku hanya seorang manusia biasa yang membutuhkan seseorang disampingku yaitu teman”
~esok harinya~
Aku hidupkan kembali mp3 ku dan ku pakai headset lama ku kembali.
Aku pun mulai melangkah, dulu aku tak tahu aku harus berjalan kemana, dengan siapa, dan bagaimana, tapi sekarang...
“dwi,, tunggu”
Sekarang ada 3 orang yang memberikan petunjuk dan menemaniku mencari apa yang akan kulakukan nantinya, aku tak takut hari esok lagi, karena ku tau, hari esok akan indah karena ada mereka.
“ hei, bisahkah kalian jalan lebih cepat, kita sudah telat.”
END

Ashita mo kitto kagayaite iru
Osanaki hibi ni modoranakute ii
Tomorrow's way of my life kowagari dakedo
Hikikaesenai michi ni tatter

tomorrow is shining
It's alright that I can't go back to the days when I was young
Tomorrow's way of life, I'm afraid of it, but
I can't go back to standing on the road
 
Ost. YUI – Tomorrow way’s













sebenernya ini cuma cerita khayalan, tapi ada bagian-bagian yang memang nyata, pemainnya juga, RDML itu memang ada, itu sahabat tersayang ku :)
 
maaf ya buk, ibu guru bilang ceritanya harus pengalaman asli, tapi menurut gua cerita ini tidak menarik kalau gua gak ngarang, , 
 
ada bagian yg gak nyambung sebenernya, yaitu gitar, gak maksud banget gua tambahin disitu, tapi memang gua menyukai gitar, gara-gara YUI, tapi gua heran gua gak ada minat untuk belajarnya, males :p
 
makasih yah yg udah baca, gambarnya bagus ya, haha itu gua itu, pas banget pake headset ma laptop, gua banget,,,
 
eh gua gak menyedihkan-menyedihkan amat kok, gua punya temen dulu, banyak malah, gile aje,, haha, tapi gua suka karakter dwi disini,,
 
kenapa ya gua suka banget karakter kesepian dan menyukai hal-hal berbau musik dan internet,, gua suka karakter seperti itu,,
 
oke, arigato gozaimasu, untuk yang sudah baca,, ja ne :)
eh coba deh dengerin lagu YUI tomorrow's way,, keren tau #promosi :)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 i'ts my life. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates